A
|
ku seorang mahasiswa semester 4
disalah satu universitas negeri di Surabaya, aku biasa dipanggil Deliar seorang
pria dengan 2 saudara yang berharap memimpikan masa depan untuk kehidupan dan
membahagiakan orang tua yang telah mendidik dan mengajarkan arti kebaikan.
Semakin hari aku
semakin takut, takut kedua orang tuaku yang semakin menua sedangkan aku yang
semakin tua dan bertambah jumlah semester yang aku tempuh tapi dengan itu aku
belum juga bisa berusaha membalas budi atas jasa orang tuaku, aku mungkin bukan
orang kaya yang bisa dengan mudah mendapatkan apa yang aku ingin, tapi harapan
terbesarku dengan usaha kerja kerasnya bisa menghidupi masa depan yang akan
ditempuh oleh anak- anaknya kelak. Sejak kecil aku dididik menghargai apa yang
kita peroleh dengan berusaha, mulai dengan membeli sepatu sekolah, buku pelajaran
dan beberapa pelajaran yang sudah aku dapat.
Ayahku seorang
guru di madrasah dan ibuku adalah seorang ibu rumah tangga, dahulu ibuku
seorang guru di MI juga tetapi sejak memiliki anak ke dua dan ketiga ibuku di
amanahkan ayahku untuk berhenti dari pekerjaan dan mengurus aku dan kakak ke
duaku, begitu tinggi dan dalam sekali maksud ayahku melakukan hal tersebut
hingga hal itu merupakan salah satu dari
banyak hal berharga dari orang tuaku yang paling aku ingat hingga aku
menginjak 20 tahun, di usiaku ini ayah dan ibuku yang mulai khawatir dengan
banyaknya penyakit yang akan di derita orang tua pada umumnya salah satunya
yaitu diabetes.
Diabetes
adalah sebuah penyakit yang dikarenakan kadar gula yang tinggi di dalam tubuh,
hal itu menjadikan kedua orang tuaku menjaga pola makan yang tanpa gula dan
tanpa pengawet buatan tentunya, dari
dalam lubuk hati yang paling
dalam sebenarnya aku tidak tega melihat ayah dan ibuku yang kurang sedap jika
menyantap makanan, jika membeli makanan diluar pun banyak zat kimia dan juga
gula yang dapat mengakibatkan diabetes. Aku pernah beberapa kali melihat iklan
di tv kalau sudah ada pemanis buatan sehingga menurunkan resiko terkena
diabetes, pernah juga aku melihat harganya yang cukup mahal bagiku, inginku
membelinya tapi apa daya terkadang aku harus berpikir dua kali untuk membeli
sebuah barang karena uang bulanan yang
juga terbatas dan juga terkadang ibuku berkata bahwa tidak usah membelikan
apa-apa itu buat makan, betapa semakin menyadarkanku akan pengorbanan yang telah
orang tua berikan padaku.
Akhirnya aku
berniat untuk benar-benar membelikannya dengan menempatkannya di tempat gula
yang seperti biasanya sehingga orangtuaku tidak tahu jika gulanya sudah tidak
mengandung kadar glukosa yang tinggi tetapi rasanya tetap manis di lidah.
Bentuk
pengorbananku yang mungkin tak sepadan tapi aku berharap hal itu bisa tetap
menjaga kesehatan kedua orang tuaku
nantinya, selain itu ayahku juga turut dibantu adanya manfaat asuransi jiwa dengan
www.comlife.co.id/microsite yang tentunya turut meringankan beban jika terjadi
sebuah insiden yang tidak terduga serta adanya beberapa pilihan asuransi yang menjanjikan,
semoga dengan pemanis buatan yang aku beli yang turut di dampingi asuransi jiwa
dari http://www.commlife.co.id/Solutions/Insurance-Option
bisa menjadi Investasi Terbaik dari rasa kekhawatiranku untuk senantiasa
menjaga orang tuaku sampai aku bisa sukses dan membahagiakan beliau sebelum aku
berusia 40 tahun.
Aku sayang kalian, ayah ibu .
#HappyLifeBefore40s