Rabu, 14 Desember 2016

Mahasiswa Pascasarjana Pun Bisa Berprestasi di UKM Kampus


UNAIR NEWS – Ada yang menarik dalam gelaran Student Week yang dihelat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tenis Meja pada 12 November lalu. Seorang mahasiswi Sekolah Pascasarjana mengikuti pertandingan tenis meja “Rektor Cup” di kategori tunggal putri. Perempuan bernama Septin Mauludiyana itu pun berhasil meraih peringkat ketiga. Mahasiswi Prodi Imunologi itu membuktikan, para mahasiswa UNAIR dari berbagai jenjang bisa ikut dalam kegiatan UKM kampus dan berprestasi.
“Sejak kecil, saya memang suka tenis meja. Meski masih dalam tahap amatir. Beberapa waktu lalu, adik saya yang lagi kuliah di Fakultas Kedokteran memberi info tentang Student Week ini. Alhamdulillah, bisa ikut dan berprestasi,” ungkap dia.
Dia sendiri memiliki minat untuk ikut UKM Tenis Meja. Namun, selama ini dia berdomisili di Malang. Maka itu, keinginan untuk bergabung di UKM secara aktif itu masih menjadi pertimbangan baginya. Meski demikian, dia memastikan, jika pertandingan serupa dilaksanakan kembali, alumnus Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya ini bakal berpartisipasi kembali.
Di tempat terpisah, Wakil Direktur I Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof. Dr. Anwar Ma’ruf, M.Kes, drh mengungkapkan, mahasiswa Pascasarjana memang selalu diberi ruang berkegiatan di kampus. Yang secara esensi, tidak berbeda dengan mahasiswa S1 kebanyakan. “Kampus tidak mengkotak-kotakan. Apa yang diraih Septin adalah buktinya,” papar dia. (*)

      Jangan dengan adanya batas dapat memisahkan apa yang kita punya justru kita harus menunjukkan apa yang kita punya sehingga apa yang kita miliki bisa menjadi bilai positif dari diri kita sendiri karena pada dasarnya sesuatu yang kita lakukan dengan kesenangan itu menjadi sesuatu yang lebih indah karena banyak yang harus kita lakukan ibarat bermain dengan tanpa batas dan belajar untuk pengalaman yang lebih baru, oleh karena itu memang benar ada orang bilang kalau “ pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar”. Nah seperti halnya UKM untuk ascasarjana sarana pengembangan bakat kita di UKMharus mampu menjadi tolak ukur kesukaan kita terhadap sesuatu dapat belajar dapat juga berprestasi


come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 

Sedang Dibangun, Akses Jalan “Alternatif” di Kampus C UNAIR


UNAIR NEWS – Sarana transportasi berupa jalan di kampus C Universitas Airlangga akan segera bertambah. Diharapkan tiga bulan kedepan sarana jalan baru ini sudah bisa dilewati. Jalan tersebut dibangun di bagian belakang gedung-gedung rektorat, yang akan menghubungkan antara samping Gedung Arsip sampai belakang gedung olah raga (GOR) basket dan futsal hingga lahan kosong tempat parkir disamping kiri Sekretariat Universitas Terbuka (UT).
”Tujuannya untuk membuat akses baru, agar kalau ada kegiatan-kegiatan besar di kampus C, misalnya acara wisuda, maka kita bisa menerapkan jalan jalur sehingga diharapkan lebih lancar,” penjelasan Karnaji, S.Sos., M.Si., Direktur Sarana dan Prasarana UNAIR  ketika dikonfirmasi unair.news, Kamis (1/12).
Dengan demikian kalau sarana jalan tersebut sudah jadi, dirancang untuk kegiatan besar di gedung Rektorat yang sampai harus menutup akses jalan, atau kegiatan besar di gedung ACC (Airlangga Convention Center), maka arus kendaraan masuk bisa melewati jalan alternatif baru ini.
Rancangannya, dari pintu gerbang masuk akses kendaraan dibelokkan kanan ke depan Gedung Arsip. Lalu belok kiri ke jalan baru melewati belakang parkiran, gedung Student Center (SC), bangunan rencana gedung baru Fakultas Farmasi, belakang GOR/futsal. Atau bisa juga diberlakukan rute yang sebaliknya. Sedangkan alternatif lain tetap melewati depan gedung Rektorat dan selanjutnya hingga gedung ACC.
Hal ini bermula dari Mahasiswa Pertanian Unair Keluhkan Akses Jalan di Kampus C, berdasarkan sumber dari Surya News yang menandaskan SURYA.co.id | SURABAYA - Fakultas Perikanan Universitas Airlangga (Unair) selama ini tidak memiliki akses jalan yang menyatu dengan bagunan fakuktas lain di wilayah kampus C Unair.
Mahasiswa yang ada keperluan di wilayah kampus di daerah Mulyorejo tersebut harus keluar area kampus melewati jalan raya untuk kembali masuk ke area fakultas perikanan dan kelautan Unair.
Asma Nabila (21), mahasisiwa fakultas Sains dan Teknologi mengungkapkan selama ini memang harus menempus jalan diluar kampus jika akan mengantarkan temannya dari fakultas yang seakan terpisah dari komplek gedung di kampus C.
“Kalau pas ada sepeda ya enak, tinggal pindah parkiran keluar. Tapi kalau nggak ada, ya harus jalan keluar dulu. Tapi biasanya banyak teman yang cari tebengan,”ungkapnya.
Melihat adanya pembangunan untuk jalan alternatif ke area fakiltas tersebut, Bella sapaan akrab gadis ini sabagat antusias agar pelaksanaannya segera tuntas.
Namun, Wahyu Nur Wahid, mahasiswa Administrasi Negara Unair yang kerap berada di student center kampus C berharap pembangunan tersebut tidak akan mangkrak layaknya bangunan lainnya.
“Padahal masih banyak gedung yang belum selesai ini sudah bangun lagi. Ya semoga kali ini tuntas,”terangnya.
Direktur Sarana dan Prasarana Uair, Karnaji ketika dikonfirmasi mengungkapkan sana transportasi berupa jalan di kampus C Universitas Airlangga segera bertambah.

 

Semoga dengan akses mudah ini menjadikan mahasiswa UNAIR menjadi lebih semangat dalam menuntut ilmu serta lebih cepat dalam mengerjakan urusan sehingga efisiensi waktu dapat tercapai 


come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 


[Podcast] Ksatria Airlangga Reusable Bag, Inovasi Pengganti Kresek Karya Mahasiswa

nah sekarang kita beranjak pada karya anak bangsa dari hasil kreatifitas mahasiswa UNAIR dengan memberdayakan bahan-bahan yang ada sehingga menjadi salah satu pencetus solusi masalah sampah khususnya dan juga dapat menambah pundi-pundi mumpung masih mahasiswa juga ya. Dikutip dari RADIO UNAIR - Masalah sampah kerap menyita perhatian banyak pihak. Bermacam-macam aksi dilakukan para pecinta lingkungan untuk mengurangi masalah berkaitan dengan sampah. Merujuk pada undang undang nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, pada 21 Februari lalu pemerintah menerapkan kantong plastik berbayar. Tujuannya, mereduksi jumlah sampah kresek.
Bertolak dari itu, sejumlah mahasiswa UNAIR terinspirasi. Mereka membuat inovasi reusable bag yang bisa digunakan berulang sebagai pengganti tas kresek. Karya tersebut berawal dari tugas membuat PKM saat ospek universitas. Terbersit ide dari Indah Novitasari ( Akuntansi 2015), Miftakhul Jannah (Akuntansi 2015), Aldian Alif Fitria (Sastra Inggris 2015) , Ma’shumatul Kurnia (Ekonomi Islam 2014), dan Aida fitriya(Keperawatan 2013) untuk membuat reusable bag sebagai bentuk kepedulian lingkungan.
Inovasi kantong plastik ini diberi nama KARB atau Ksatria Airlangga Reusable Bag. Sebagai bentuk kebanggaan atas sebutan ksatria muda airlangga. Juga, sebagai harapan agar menjadi pioneer mahasiswa UNAIR untuk menggunakan reusable bag.

KARB sendiri memiliki banyak keunggulan. Diantaranya, anti air, mampu menahan beban hingga 7 kg dan bisa dilipat menjadi bentuk yang kecil. Saat ini, KARB tersedia dalam  3 desain. Dengan tulisan #IndonesiaBebasSampah, Aku Diet Tas Kresek, dan I’m Okay Without Plastic. Untuk promosi sendiri, tim KARB menggunakan media sosial dan berencana melakukan roadshow di UNAIR serta PDD Banyuwangi.
“Kami berharap bisa menjadi trendsetter untuk seluruh mahasiswa UNAIR”, ujar Miftah, bagian pemasaran dari KARB.
Tanggal 7 April 2016, tim KARB on air di Radio UNAIR dalam segmen SAGA untuk memperkenalkan inovasi mereka. Berikut podcastnya. (*)

    Nah dari kisah diatas apa nggak malu kalo bergantung aja dengan buatan orang sedangkan kita hanya sebagai konsumennya saja, tanpa ikut andil mengembangkan serta menemukan sesuatu yang membantu seperti Podcast ??

come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 

Kunjungan ke Kampus Jadi Program Tahunan Sekolah

Berbekal dari mediaUNAIR NEWS  yang mengabarkan adanya kunjungan rutin dari para siswa/i SMA ke UNAIR yaitu sebagai berikut Kunjungan rutin ke perguruan tinggi terkemuka di Indonesia merupakan salah satu cara untuk mengenalkan atmosfer akademis kampus kepada para pelajar selaku calon mahasiswa. Berkaitan dengan hal itu, biasanya setiap sekolah menengah atas atau sederajat memiliki program rutin berupa kunjungan ke kampus-kampus.
Pada Selasa (5/4), sebanyak dua sekolah menengah atas yang bertandang ke Universitas Airlangga. Seperti biasa, para pelajar dan guru perwakilan diterima oleh staf Pusat Informasi dan Humas UNAIR. Jumlah masing-masing peserta yang berkunjung ke UNAIR terdiri dari 36 pelajar dan guru SMA Islam Athirah, Makassar, dan 291 siswa SMAN I Pacet, Mojokerto.
Salah satu guru perwakilan dari SMA Islam Athirah Bahar Mattaliu, S.E., M.Si., bercerita bahwa dirinya sudah mengantarkan pelajar di sekolahnya untuk mengunjungi UNAIR sebanyak dua kali dalam rentang waktu enam bulan terakhir.
“Jadi, bulan Desember kemarin kami sudah ke sini dengan siswa kelas XII. Karena ada pergantian program untuk tahun ini dan tahun-tahun mendatang, kami akan datang kemari dengan siswa kelas XI,” tutur Bahar.
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan itu menambahkan bahwa agenda kunjungan rutin ke perguruan tinggi sudah disampaikan kepada setiap wali murid di sekolahnya. Sehingga, setiap orang tua atau kerabat keluarga bisa mempersiapkan agenda keberangkatan muridnya sejak awal.
“Pada saat penerimaan siswa baru, sekolah sudah menginformasikan bahwa ada kegiatan ini. Biar mereka (wali murid) bisa menabung untuk mempersiapkan agenda ini,” imbuh Bahar.
Senada dengan Bahar, guru perwakilan SMAN I Pacet Kasiono, S.Pd., M.Pd, menuturkan bahwa kunjungan ke kampus-kampus merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan di sekolahnya. “Tiap tahunnya, kami sengaja mengajak anak didik yang masih kelas X. Hal ini bertujuan agar mereka mengetahui informasi seputar kampus sejak awal,” pungkas Kasiono. (*)

Nah dari berita diatas adanya kunjungan ke Universitas bagi para Siswa/i SMA juga menjadikan adanya semangat belajar baru dan memiliki gambaran bagaimana dunia perkuliahan nantinya dan pilihan jurusan yang diambil pun menjadi semakin terarah dan tidak menjadikan penyesalan karena salah masuk jurusan

come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba  

Selasa, 13 Desember 2016

Biaya Kuliah Unair


Tahun 2016/2017
Jalur SNMPTN dan SBMPTN
Biaya Pendidikan bagi Program Sarjana (S1) bagi mahasiswa Universitas Airlangga yang diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada angkatan Tahun 2016/2017 harus mengacu ketentuan dalam Pertauran Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 22 tahun 2015
Dengan pertimbangan tersebut Rektor UNAIR mengeluarkan surat keputusan No757/UN3/2016 tentang Kelompok UKT Program S1 yang  diterima melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN pada angkatan 2016/2017
Pengelompokan UKT terhadap masing-masing mahasiswa ditetapkan setelah melalui tahap verivikasi


Jalur Mandiri
Tahun 2013/2014
Biaya kuliah atau biaya pendidikan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dibedakan menjadi 2 (dua) jenis. Pertama biaya pendikan untuk mahasiswa jalur SNMPTN dan SBMPTN dan yang kedua jalur mandiri.
Tahun akademik 2013/2014 kuota mahasiswa baru dair jalur SNMPTN 50 persen; SBMPTN 15 persen, dan jalur mandiri 35 persen
1. Jalur SNMPTN dan SBMPTN
Biaya pendidikan jalur ini menggunakan sistem uang kuliah tunggal (UKT) sesuai keputusan yang dikeluarkan pemerintah. Besaran UKT sesuai dengan pilihan program studi dan Invoice yang diterbitkan berdasarkan hasil verifikasi Keuangan online.
Verifikasi dilakukan oleh verifikator dari UNAIR menggunakan variable perhitungan yang mempunyai besaran skor masing-masing untuk pengelompokan dalam kategori-kategori UKT. Variable-variabel tersebut antara lain:

  • Penghasilan Bruto Orang Tua
  • Pekerjaan Orang Tua
  • Nilai NJOP
  • Aset Kendaraan R4&R2
  • Pengeluaran Listrik
  • Pengeluaran Air
  • Pengeluaran PBB
  • Jumlah Handphone Pribadi

Selain itu hal yang mempengaruhi mahalnya UKT juga tingkat akreditasi Universitas ibaratnya semakin tinggi gengsi yang dimiliki juga mempengaruhi nilai mahalnya UKT. Karena pada dasarnya semua minat yang camaba inginkan juga harus diimbangi minat dan bakat yang sesuai bukan hanya dengan gengsi belaka karena uang yang di dapat juga tidak mudah karena sekarang sesuatu dilihat dari kualitas bukan kuantitas bahkan ada pula yang rela pinjam uang sana-sini untuk bisa masuk PTN yang diinginkan  pula bukan ??      
come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 

Bukan Hanya Prestasi Mahasiswanya Tapi Juga Alumninya


buat kalian yang masih ragu dengan UNAIR dan juga masih menyia-nyiakan waktumu untuk kuliah di UNAIR semoga termotivasi dengan segudang prestasi alumni berikut ini ....


Heru Tjaraka sebagai dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga baru-baru ini meraih gelar doktor di bidangpajak dari Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung. Kabar baik ini diterima Sabtu, 13 Agustus 2011 dari rekan-rekan FEB UA.
Gelar ini tentu melengkapi serangkaian keberhasilan di bidang akademik. Karena kepribadian dan integritas yang tinggi, maka Heru Tjaraka, saat ini, dipercaya oleh Rektor Universitas Airlangga untuk menduduki jabatan Direktur Keuangan Universitas Airlangga.
Diharapkan dengan gelar barunya itu beliau dapat memperkuat dalam pengembangan akademik dan pengembagan institusi yang berkaitan dengan masalah perpajakan. Sebagai komunitas alumni Universitas Airlangga tentu merasa bangga karena ada salah satu sejawat alumni yang meraih prestasi.


Sebagai warga Universitas Airlangga tentu merasa bangga jika alumni terbaiknya dapat menyumbangkan tenaga dan pemikiran untuk kemajuan negeri tercinta Indonesia. Seperti halnya yang diraih oleh Direktur BNI Adi Setianto yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (Kompas, 16 Februari 2011).
Adi Setianto sebagai Direktur BNI dapat membawa nama harum institusi di tingkat internasional dengan ditansai perolehan penghargaan dari Alpha Southesat Asia sebagai The Best Remitance Provider of the Year in Souteast Asia dalam ajang 4 tahunan Annual Best Deal & solution Awards 2010 di Singapura pada tanggal 15 Februari 2011.
Penghargaan tertinggi di kancah tersebut diberikan langsung oleh CEO Alpha Southeast Asia Siddiq Bazarwala. Penyerahan penghargaan tersebut tentu disaksikan dari berbagai pejabat penting institusi dalam dan luar negeri.
Dengan pengalaman yang diraih oleh Adi Setianto ini diharapkan dapat memberikan inspirasi positif kepada mahasiswa dan alumni lainnya untuk selalu berprestasi pada level international seperi yang diraih oleh sejawat kita Adi Setianto. Viva Airlangga.


Selain itu maih banyak lulusan-lulusan UNAIR yang sukses juga diantaranya Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan), Ari Lasso (Penyanyi/Selebritis), Hatta Ali (Ketua Mahkamah Agung) dan masih banyak yang lainnya, hendaknya kalian yang sudah kuliah di UNAIR tak patut bila menyia-nyiakan kesempatan menjadi alumni yang sukses berikutnya bukan?? Nah untuk yang masih bingung mencari tempat kuliah sudah tak diragukan lagi bukan ??

come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 

Kemristekdikti: Unair Banyuwangi Penuhi Standar


REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menilai penyelenggaraan pendidikan di Universitas Airlangga kampus Banyuwangi, Jawa Timur, telah memenuhi standar.

"Kami melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin. Hasil evaluasi kami, keberadaan Unair Banyuwangi sudah memenuhi standar Dikti," kata Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristek dan Dikti Dr Ir Patdono Suwignyo sebagaimana dikutip keterangan tertulis Pemkab Banyuwangi di Banyuwangi, Sabtu.

Bahkan, Patdono menilai mutu Unair pendidikan di luar domisili (PDD) Banyuwangi mutunya tergolong bagus, mulai dari proses penyelenggaraan pembelajaran, bangunan fisik, hingga administrasi kemahasiswaan.

Ia juga mengatakan, dirinya melakukan monitoring untuk mengecek semua aspek penyelenggaraan Unair Banyuwangi yang telah berjalan dalam dua tahun terakhir.

Menurut Patdono, setiap kampus PDD akan selalu dievaluasi dan dimonitor oleh kementeriannya. Jika belum sesuai mutu yang ditetapkan oleh Kemristek Dikti, maka tidak bisa diteruskan izinnya.

"Unair PDD Banyuwangi untuk semua aspeknya telah memenuhi kualifikasi," tutur dia.
Dia mencontohkan, untuk rasio dosen dan mahasiswa, Unair Banyuwangi sudah sangat ideal. Normalnya, rasio dosen dan mahasiswa untuk program studi (prodi) eksakta 1 : 30, dan prodi sosial perbandinganya 1 : 40.

"Unair Banyuwangi ini kan mahasiswa ada sekitar 300 dari dua angkatan. Sementara dosennya ada 30 orang. Berarti rasionya 1 : 9. Rasio ini sangat bagus. Tidak ada PDD kampus lain yang lebih bagus dari PDD Unair Banyuwangi untuk saat ini," tukas Patdono.

Selain mengevaluasi jumlah dosen, Kementerian Ristek dan Dikti juga memonitor proses pembelajaran mahasiswa di kelas-kelas untuk memastikan prosesnya sama dengan yang ada di kampus utama, yaitu Unair Surabaya.

"Kami akan mendukung pengembangan PDD Unair Banyuwangi ini. Saya akan terus 'support' dan mendukung perluasan prodi hingga Unair Banyuwangi ini benar-benar berdiri sendiri," ujar Patdono.

Direktur Unair Banyuwangi Tjitjik Tjahjandarie PhD menambahkan, kualitas proses rekrutmen mahasiswa hingga kelengkapan penyelenggaraan pendidikan di kampusnya terus ditingkatkan.

Ia menegaskan bahwa secara adminitrasi dan proses akamedmik Unair Banyuwangi terintegrasi langsung dengan Unair Surabaya. Sehingga kehadiran mahasiswa pun bisa dicek secara otomatis. Proses pembelajaran pun terstandardisasi dengan kampus utama.

"Tidak ada bedanya antara Uniar Banyuwangi dan Surabaya. Ini bukan 'second class', tetapi Unair yang berstandar sama dengan kampus utama. Kami sudah 'all out' untuk memastikan penyelenggaraan PDD Unair di Banyuwangi semakin berkualitas, termasuk rekrutmen mahasiswa melalui seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri," imbuh Tjitjik.

Sejak berdiri Maret 2014 lalu, PDD Unair Banyuwangi menempati lahan pinjam yang cukup memadai dan fasilitas yang lengkap. Di antaranya, ada ruang kelas, laboratorium dan ruang baca serta sarana olahraga dan aula. Ada empat prodi Unair Banyuwangi ini, yaitu Akuntansi, Budi daya Perairan, Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Hewan.

"Sementara ini kampus Unair Banyuwangi masih pinjam lahan, tetapi untuk perkembangan ke depan telah disiapkan lahan seluas 30 - 50 hektare," ujar Tjitjik.

Sementara Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, keberadaan Unair Banyuwangi diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM, sekaligus menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu alternatif tempat menempuh pendidikan tinggi bagi mahasiswa seluruh Indonesia.

"Dengan kehadiran mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk kuliah di Unair Banyuwangi diharapkan bisa menggerakkan perekonomian lokal," kata Anas.

Kehadiran Unair Banyuwangi juga diharapkan bisa membantu penyelesaian berbagai problem di masyarakat dengan pendekatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Ke depan kami ingin Unair mengembangkan prodi yang lebih banyak. Salah satunya dibukanya fakultas kedokteran. Untuk perluasan kampus, sementara kami telah mengganggarkan Rp5 miliar untuk pembangunan ruang kelas dan kelengkapan lainnya di samping bangunan yang sekarang," tambah Anas.

repost from : republika.co.id
come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba