Rabu, 16 November 2016

Tekadmu dan Harapanmu untuk UNAIR Masa Mendatang akan Kami Lanjutkan

               Di awal langkahku menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan penuh bangga menuju awal baru dan kehidupan yang lebih nyata untuk menentukan masa depan, dimulai dengan sesi pengumuman hingga daftar ulang  aku melaluinya dengan penuh harap dan bangga bisa masuk dengan jurusan yang aku sendiri inginkan yaitu sistem informasi, meskipun aku belum pernah menyentuh bahkan hanya ingin menjadi seorang yang ahli di bidang program kala itu.
                Awal masa PPKMB aku merasa mungkin akan menjadi saat paling sibuk di UNAIR dan aku tau kabar bahwa kawanku Anis (teman perjuanganku lomba hingga mnemaniku di UNAIR meskipun dia di prodi kimia aku di SI) mengalami musibah kecelakaan kala itu membuatku bertanya pada teman SMA ku apa penyebabnya hingga dia bisa mengalami kecelakaan, aku dengar dia hanya jatuh dari motor dan luka biasa, aku bersyukur dia tak terluka parah kala itu.
                Hari dimana aku tau saat akan mulai masa orientasi siswa untuk maba 2016 aku sekilas melihat Anis berjalan dengan dibantu seseorang, inginku mendekatinya tapi kupikir lebih baik menanyakan pada temannya terlebih dahulu apa yang terjadi padanya, Farah temanku satu fakultas denganku bilang “ jarene deke iku pasca kecelakaan ada gangguan di saraf tulang belakang” seketika aku mulai berfikir bahwa kecelakaan yang dialaminya parah namun dia mengatakan tidak apa-apa.
                Suatu hari saat ada acara pengukuhan untuk maba tiba aku mendengar kabar seusai pulang bahwa sepatu yang dikenakan Anis tertinggal, bukan aku menertawakan tapi aku semakin terenyuh dengan keadaannya seakan penyakit yang dideritanya semakin hari semakin parah dan menjadikan tiap anggota tubuhnya mengalami penurunan fungsi. Suatu saat aku berpikir kenapa seorang Anis yang rajin, dan pandai mengalami hal tersebut. Banyak teman yang tak mengetahui hal itu tapi di sisi lain aku mulai beranjak ingin tau lebih jauh tapi apa daya dia selalu menutupi sakitnya dan mengatakan “aku gak loro opo-opo”.
                Suatu ketika saat aku mengikuti acara seminar di pagi hari buta aku menerima pesan dari grup alumni SMA ku yang mengabarkan, Innalillahi wa innalillahi rojiun Anis Faizah telah meninggalkan kita, aku terdiam sejenak seakan tak emnyangka hal itu padahal hari jumat aku masih bertemu dengannya. Entah mengapa malam sabtu aku bermimpi tentang foto profil yang dia pakai di account LINE seakan dia menatap matahari dan berdoa kepada sang kuasa, aku tak memikirkan hal tersebut karena yah aku pikir hanya terngiang sejenak, namun kini aku merasa sangat kehingan teman seperjuangan, yang mengerti apa artinya jerih payah dan menelan pahitnya kegagalan dan berani berusa keras ketika jatuh. Aku turut mengungkapkan pesan kepada ibunda dari Anis faizah karna aku tak bisa hadir di peristirahatannya yang terakhir, sungguh betapa besar rasa bersalahku, aku harap kau mau memaafkanku atas semua kesalahanmu, semua jasamu kenangan denganmu, apa yang kau sudah banyak ajarkan padaku akan selalu menjadi ingatan dan halaman yang tak pernah terlewatkan untuk di kenang.
Semoga kau tenang disana kawanku, semoga Allah menempatkanmu di tempat terpuji di Sisinya, dan kami disini akan selalu bangga padamu ^_^


                                             
For more Information visit here -> http://www.unair.ac.id/
                                                        http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar