Sebelum aku menginjakkan kaki di
tempat dimana aku sekarang melanjutkan jenjang pendidikan, aku tak pernah tau
kemana aku akan ditempatkan oleh allah untuk menempuh jenjang pendidikan
selanjutnya. Berbagai cara aku tempuh supaya aku dapat melanjutkan kuliah di
salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, dorongan serta harapan orang
tua terus mendengung di kepala, entah beban seberat apa yang ku pikul saat itu.
Aku mencoba untuk melangkahkan kaki dengan mencari ajang perlombaan mulai
essay, LKTI, LKTIA, bussiness plan, hingga
poster pun aku ikuti. Meskipun aku awalnya tak punya dasar apapun hanya
bermodal niat yang kuat hingga suatu saat aku beranikan untuk berkonsultasi
dengan guru pembimbing di sekolah bagai mana cara penulisan karya yang baik dan
benar, sudah banyak perlombaan yang memuntahkanku untuk lolos ke babak
berikutnya.
Aku
sempat pernah lolos hingga babak final di suatu sekolah kedinasan yaitu STIS
hal yag cukup menggembirakan ku dengar, bahkan aku tak menyangka, tapi setelah
berangkat untuk mengikuti presentasi pada babak final, Allah belum memberiku
jalan kemenangan, banyak sudah uang orang tua yang aku keluarkan untuk
berangkat ke Jakarta waktu itu, rasa bersalah pun tak henti-hentinya mendengung
dikepalaku. Hingga suatu saat ibuku mengatakan “yauweslah paling bakatmu gak ndek tulis menulis, duitmu udah habis
akeh mending sinau seng temen kanggo UN”. Hal itu yang membuatku makin
bersalah dan ingin semakin terpacu mengikuti lomba meskipun tanpa sepengetahuan
orang tuaku.
Hingga aku temukan lomba LKTIA yang
diadakan UNAIR, tak berpikir banyak tentang harapan bisa maju ke babak
berikutnya hingga menang pun tak ku kira, aku hanya bermodal niat untuk
membuktikan kepada orang tua bahwa aku bisa membanggakannya dan membuktikan
kalau aku bukan anak yang hanya bisa menghabiskan uang orangtua. Aku mulai
mengajak Anis, teman seperjuanganku semenjak Mts hingga sekarang untuk
mendapatkan piagam dengan tujuan sama untuk bisa lolos SNMPTN. “nis, onok lomba nang UNAIR, ayo melu mumpung
daerahe cedak mbek akeh kenalan gawe nginep” aku mengajaknya karena dia lah satu satunya
orang yang memiliki semangat dan tujuan yang sama denganku.
Mulai
saat itu aku mulai mencari topik pembahasan dan juga tema yang tepat dan
berpeluang untuk bisa menang, proses pengerjaan pun aku jalani hingga
pengumuman lolos final yang tak kira akan terdengar lagi di telingaku, aku
berlari menuju kelas kawanku Anis “nis alhamdulillah
kene lolos, trus kokpiye iki?” lantas Anis pun menjawab “yo alhamdulillah, ayo nyiapno power point
mbe dokumen kanggo berangkat mben” dengan penuh semangat aku mengiyakannya.
Hari
presentasi pun tiba kami tiba saat malam sebelum hari dimana presentasi itu di
mulai, saat presentasi aku merasa cukup tegang dimana sudah ada 2 juri yang
menatapku untuk melihatku presentasian karyaku, satu hal yang membuatku lebih
gugup adalah timku adlaah satu satunya SMA dan yang lain berasal dari MAN (
iyasih kan ini lomba Karya Tulis Ilmiah bertaraf Al Quran) yah itulah yang aku
rasakan. Entah kenapa saat itu bertepatan timku berkesempatan presentasi pada
urutan ke sepuluh (terakhir) yang menjadikanku tau bagaimana tim lain
mempresentasikan karyanya masing-masing. Saat dimana aku maju, kami mendapatkan
sebuah pertanyaan yang membuat kami tidak bisa menjawabnya hal itu lantas
menurunkan semangat kami usai presentasi. Telah lama sudah setelah kami
menunggu pengumuman kami sudah pasrah dengan hasil yang dibacakan, entah kenapa
saat mendengar juara 2 terdengar namaku yang salah disebut sehingga kami mulai
terkejut mendengar nama tersebut dan tak kiranya timku lah yang lolos dan
meraih peringkat ke 2, tak henti hentinya kami mengucap maaf dan bersyukur,
hingga saat ayahku menelfon “alhamdulillah, ndang sujud syukur dek” lantas aku
amat bangga hari itu dan bisa menguir senyuman di wajah kedua orang tuaku.
Tak
henti-hentinya aku mengingat setiap detail moment itu karna itu saat dimana
perjuanganku berujung keberhasilaan dan membanggakan orang tuaku khususnya.
Hingga saat aku menuliskan ini pun mata ini terasa berkaca-kaca karena hal itu.
visit here --> http://www.unair.ac.id/
http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba
#BanggaUNAIR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar