Kerennya di UNAIR juga sastra jepang melakukan tradisi yang
unik....
Baca selengkapnya di bawah ini ^^Kerennya di UNAIR juga sastra jepang melakukan tradisi yang
unik....
Baca selengkapnya di bawah ini ^^
Totalitas : MeiruHamu (tengah), nyanyamo nyao(kanan),
dan Adinda Tri Dianti berpakaian lengkap dengan atribut dari tokoh anime
gintama yang diadaptasi (Foto: UNAIR NEWS)
UNAIR News - Suasana
Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga di minggu terakhir liburan
semester nampak berbeda dari biasanya. Kawasan FIB yang semula lengang, berubah
ramai karena adanya semarak festival dengan suasana layaknya di Negara Jepang.
Sebuah perhelatan akbar kembali diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa
Departemen (HMD) Sastra Jepang (Sasjep) dalam rangka memperingati ulang tahun
Departemen Sastra Jepang yang keenam.
Adalah Japanese World (JW), festival tahunan
dengan rangkaian acara bernuansa ala Jepang yang unik dan berbeda. JW tahun ini
diadakan pada 27-28 Februari 2016, dengan mengangkat tema Mukashi kara
mirai e tsunagaru yang berarti “Dari masa lalu terhubung ke masa
depan”. (Galeri foto klik di sini)
“JW adalah acara tahunan untuk merayakan ulang tahun
Sastra Jepang. Selain itu, JW juga bertujuan untuk mengenalkan budaya Jepang
kepada publik. Tidak hanya budaya tradisional, budaya modern pun ada di sini.
Jadi, publik bisa tahu bahwa budaya Jepang sangat unik. JW 2016 juga menandai
kelahiran dari ikon JW yang akan menemani dievent-event selanjutnya
melalui Jun dan Wati, dua ikon yang menandakan hubungan baik antara Indonesia
dan Jepang,” tutur Ezzy, ketua pelaksana JW 2016.
Memasuki area JW, pegunjung disambut oleh torii
(gerbang khas Jepang) yang menandadakan pintu masuk acara yang kental dengan
nuansa Jepang. Pada salah satu stage di parkiran FISIP,
tertata rapi berbagai stan makanan dan minuman Jepang seperti takoyaki,
okonomiyaki, dan ramen. Pemukulan gong sebagai pembukaan acara JW dihadiri oleh
Ketua Departemen Sastra Jepang UNAIR, perwakilan dari Konsulat Jendral Jepang
di Surabaya, serta Ketua Humas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
Sementara itu di dalam gedung FIB, terdapat berbagai
macam stand-stand unik, terutama di lantai 3 FIB. Ada berbagai
macam penampilan yang dipertunjukkan, seperti obake yashikiya,
rumah hantu ala jepang yang menampilkan Yuki Onna sebagai hantu utamanya. Rumah
hantu ini membolehkan pengunjung untuk mencoba sendiri atau berdua dengan tarif
tertentu.
Selain itu ada show case chanoyu, upacara
penyajian teh hijau dan JW Café yang menampilkan pelayanan dari maid dan butler yang
disertai hidangan-hidangan menarik seperti set nasi berserta chicken
karaage. Setelah memesan menu yang disediakan, pengunjung dapat meminta
untuk foto bersama para pelayan di dalam JW Café. Di ruangan berbeda, terdapat
ruang ganti yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mencoba yukata, jenis
kimono yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis.
Sementara di lantai 2 FIB, terdapat display berbagai
macam gambaran manga. Ada juga berbagai macam lomba yang diadakan, seperti okeru (karaoke), tabetaikai (lombamakan),
dan kuizutaikai (lomba quiz yang diadakan bagi peserta SMA
dari berbagai daerah). Bermacam lomba tersebut ada yang diadakan secara indoor dan outdoor.
Pada JW kali ini juga terdapat berbagai komunitas yang
hadir dan membuka stand di hall FIB. Seperti Aliansi Vocaloid
Surabaya dan Komunitas Osu! Surabaya.
“Osu! Surabaya merupakan game berbasis
ritme yang dapat diunduh secara gratis,” tutur Bagus Satria, salah satu
anggota komunitas Osu! Surabaya yang juga mahasiswa FIB angkatan 2014.
Selain lomba, berbagai penampilan pertunjukan ikut
memeriahkan JW kali ini. Seperti penampilan tarian dari Niseikai
Yosakoi, penampilan BSO Pakarsajen, dan Mini-Undokai. Menjelang
petang terdapat penampilan dari Niseikai Story, dan dilanjutkan
dengan penutupan untuk menyambut hari kedua JW UNAIR 2016. (*)
Penulis: Lovita Martafabella dan Aldi Syahrul Putra
Editor: Binti Q. Masruroh
Editor: Binti Q. Masruroh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar