Nah sekarang waktunya HI UNAIR unjuk gigi dalam
mempraktekkan pelaksanaan sidang PBB hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan
para mahasiswa nantinya, dan juga melatih berbicara di depan umum, berani
berpendapat, dan lebih kritis dalam menghadapai suatu persoalan. Nah dengan
adanya MUN (Model United Nations) ini juga nantinya menunjukkan skiil muda-mudi
bangsa Indonesia di kanca Internasional juga, seperti Ibu Sri Mulyani yang
memegang direktur pelaksana bank dunia, nah prestasi kancah internasional dari
generasi generasi bangsa yang memiliki bakat bakat yang beragam inilah yang
menjadi penerus Ibu Sri Mulyani juga kan nantinya..
Nah tentu saja tak lepas dari itu tak patut jika kita
ketika sudah sukses lupa akan apa yang kita dapat dulu dari bangsa kita,
sehingga tolak ukur keberhasilan dimata dunia menjadi kebanggaan tersendiri
bagi bangsa..
Peserta Airlangga School of Diplomacy tahun 2014.
(Foto: Dok. panitia)
seperti yang diliput oleh UNAIR NEWS berikut ini- Model United Nations, atau yang biasa dikenal dengan MUN (simulasi
sidang Perserikatan Bangsa-bangsa), merupakan salah satu sarana efektif untuk
melatih kemampuan berdebat, berdiplomasi, dan bernegosiasi sebelum menjadi
diplomat atau duta besar.
Airlangga MUN Club kembali akan
mengadakan acara ‘Airlangga School of Diplomacy’ pada hari Sabtu dan Minggu
9-10 Januari 2015. Sekolah diplomasi bagi mahasiswa peminat MUN ini akan
diselenggarakan di Fakultas Kedokteran UNAIR.
Menariknya, sekolah diplomasi
ini rencananya akan dihadiri oleh Prof. Dr. Makarim Wibisono, MA-IS, MA. Prof.
Makarim yang juga Guru Besar HI UNAIR dan mantan Duta Besar RI untuk PBB rencananya
akan memberikan materi berjudul ‘Negotiating Skills in Multilateral Diplomacy’.
Selain, Prof. Makarim, peserta Airlangga School of Diplomacy ini juga akan
diberi materi oleh AIESEC Surabaya mengenai ‘Being A Global Leader and Global
Citizen’.
Dalam acara ini, ada juga satu
hari simulasi sidang di mana peserta dibagi menjadi dua komite. Komite A
berperan sebagai komite Sosial, Budaya, dan Kemanusian membahas persoalan
krisis pengungsi Suriah. Komite B berperan sebagai UNICEF yang akan membahas persoalan
tentang pernikahan dini. (*)
Penulis Berita Unair News: Defrina Sukma S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar