Hal-hal yang membanggakan saat kuliah di UNAIR itu melihat
prestasinya :
Universitas Airlangga menduduki peringkat ke-466 dalam “Top
500 QS World University Rangkings 2010”, ke-86 dalam “Top 200 QS Asian
University Rankings 2011), dan ke-3 terbaik di Indonesia setelah Universitas
Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
Pada tahun 2011, Universitas Airlangga menempati peringkat
ke-4 sebagai universitas terbaik di Indonesia dan ke-22 di wilayah Asia
Tenggara menurut Webometrics Ranking of World Universities.
Universitas Airlangga memiliki lebih dari dua sertifikat
manajemen mutu standar internasional untuk kualitas manajemen.
Tidak sedikit siswa asing yang melanjutkan studinya di
universitas ini, misalnya siswa yang berasal dari Malaysia, Jepang, Timor
Leste, China, Thailand, dan beberapa negara di Eropa serta Afrika.
Universitas Airlangga memiliki bentuk international
partnership yang cukup luas, seperti dengan University of Bonn, Seoul National
University, University of Adelaide, dan lain-lain.
Kalo nyari uniknya juga ada :
Untuk memudahkan mahasiswa dan karyawannya yang ingin
bepergian ke kampus A, B, dan C, Universitas Airlangga bekerjasama dengan Bank
Rakyat Indonesia untuk memberikan sumbangan berupa mini bus yang dapat
digunakan sebagai alat transportasi antarkampus.
Dan juga Ada hal yang unik saat memasuki kafe yang didirikan Satuan Usaha
Akademik (SUA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) ini. Kafe yang
dinamai “Museum Caffe” tersebut dihiasi dengan benda-benda yang akrab dengan
dunia kedokteran. Bahkan menu makanannya menggunakan istilah kedokteran.
Lynda,
Ketua Satuan Usaha Akademik (SUA) FK Unair menyebutkan, misalnya hiasan yang
terbuat dari batu gif bekas cetakan hidung orang-orang yang pernah minta
dioperasi hidungnya di Bagian Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr.
Soetomo/FK UNAIR. Kemudian belasan stetoskop yang sudah tidak dipakai lagi dan
dimanfaatkan sebagai hiasan pada bagian atap kafe.
”Tetapi spuit-spuit disposable ukuran 20 CC ini baru semua, karena
kalau bekas maka sangat riskan dengan kuman dan sebagainya, sehingga selain
berbahaya juga imagenya
jelek. Jadi spuit ini baru semua,” ungkap Lynda.
Hal
unik lainnya di Museum Caffe ini, nama-nama menu makanan yang disajikan
menggunakan beberapa istilah kedokteran. Misalnya, sebut Lynda, yang dinamai Poliappendix itu adalah mie. Kemudian hemorraghyc villous (spagheti), risoleus(risoles), Fat Layer Fancy (makaroni skotel). Pada minumannya,
selain teh dan kopi, juga ada plasma
infussion (es
markisah), Lactotea
Mixtura Drink (teh
susu), dan Healthy
Bloody Mary (jus tomat).
”Museum
Kedokteran FK UNAIR ini sudah sering dikunjungi wisatawan mancanegara dan
wisatawan domestik, sehingga sekalian dengan itu kita sediakan arenanya untuk
menunjang kehadirannya agar lebih nyaman,” kata Soetojo, Dekan FK Unair ketika
meresmikan kafe tersebut. (Unair/IK-SS)
http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar