Selasa, 13 Desember 2016

UNAIR Dengan Keunikannya dan Tak Lupa Prestasinya


Hal-hal yang membanggakan saat kuliah di UNAIR itu melihat prestasinya :
Universitas Airlangga menduduki peringkat ke-466 dalam “Top 500 QS World University Rangkings 2010”, ke-86 dalam “Top 200 QS Asian University Rankings 2011), dan ke-3 terbaik di Indonesia setelah Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada.
Pada tahun 2011, Universitas Airlangga menempati peringkat ke-4 sebagai universitas terbaik di Indonesia dan ke-22 di wilayah Asia Tenggara menurut Webometrics Ranking of World Universities.
Universitas Airlangga memiliki lebih dari dua sertifikat manajemen mutu standar internasional untuk kualitas manajemen.
Tidak sedikit siswa asing yang melanjutkan studinya di universitas ini, misalnya siswa yang berasal dari Malaysia, Jepang, Timor Leste, China, Thailand, dan beberapa negara di Eropa serta Afrika.
Universitas Airlangga memiliki bentuk international partnership yang cukup luas, seperti dengan University of Bonn, Seoul National University, University of Adelaide, dan lain-lain.
Kalo nyari uniknya juga ada :
Untuk memudahkan mahasiswa dan karyawannya yang ingin bepergian ke kampus A, B, dan C, Universitas Airlangga bekerjasama dengan Bank Rakyat Indonesia untuk memberikan sumbangan berupa mini bus yang dapat digunakan sebagai alat transportasi antarkampus.
Dan juga Ada hal yang unik saat memasuki kafe yang didirikan Satuan Usaha Akademik (SUA) Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) ini. Kafe yang dinamai “Museum Caffe” tersebut dihiasi dengan benda-benda yang akrab dengan dunia kedokteran. Bahkan menu makanannya menggunakan istilah kedokteran.
Lynda, Ketua Satuan Usaha Akademik (SUA) FK Unair menyebutkan, misalnya hiasan yang terbuat dari batu gif bekas cetakan hidung orang-orang yang pernah minta dioperasi hidungnya di Bagian Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo/FK UNAIR. Kemudian belasan stetoskop yang sudah tidak dipakai lagi dan dimanfaatkan sebagai hiasan pada bagian atap kafe.
”Tetapi spuit-spuit disposable ukuran 20 CC ini baru semua, karena kalau bekas maka sangat riskan dengan kuman dan sebagainya, sehingga selain berbahaya juga imagenya jelek. Jadi spuit ini baru semua,” ungkap Lynda.
Hal unik lainnya di Museum Caffe ini, nama-nama menu makanan yang disajikan menggunakan beberapa istilah kedokteran. Misalnya, sebut Lynda, yang dinamai Poliappendix itu adalah mie. Kemudian hemorraghyc villous (spagheti), risoleus(risoles), Fat Layer Fancy (makaroni skotel). Pada minumannya, selain teh dan kopi, juga ada plasma infussion (es markisah), Lactotea Mixtura Drink (teh susu), dan Healthy Bloody Mary (jus tomat).
”Museum Kedokteran FK UNAIR ini sudah sering dikunjungi wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik, sehingga sekalian dengan itu kita sediakan arenanya untuk menunjang kehadirannya agar lebih nyaman,” kata Soetojo, Dekan FK Unair ketika meresmikan kafe tersebut. (Unair/IK-SS)

 come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
                                           http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar