[Part 2]
Rasanya Pak Didik tahu akan rasa penasaran yang menghinggapi kami semenjak
datang di FK UNAIR, maka dia mengajak berjalan di parkiran belakang FK. Konon
ditempat itu banyak penampakan yang terlihat oleh manusia. Pak Sabit yang
sebelumnya menemani akhirnya menyuruh untuk bersama dengan Pak Didik karena
pastinya beliau lebih tahu. Awal perjalanan biasa-biasa saja, namun ketika
sampai di pohon beringin besar tepat di tikungan jalan menuju parkiran, angin
sepoi-sepoi yang dirasakan berubah menjadi udara yang panas, suasana mencekam
terasa. Menurut Pak Didik, tempat itu dipenuhi oleh makhlus halus. Beliau tetap
menuntun hingga sampai didepan gedung DR-I, gedung yang tadi saya intip tadi.
Usut punya usut di beringin tersebut ada sosok mahkluk hitam besar, wah
pemikiran saya menjadi agak ga karuan “wah gila ini tadi aku lewati, sialan”
rasa takut menghinggapi.
Perjalanan terus berlanjut sampai di depan ruang
latihan paduan suara tiba-tiba Pak Didik menghentikan langkah kakinya, sadar
akan hal tersebut saya bertanya ke beliau, “kok berhenti pak?” dia hanya tersenyum
lalu membelokkan kami ke jalan kecil menuju ke taman dekat gazebo. Entah apa
yang membuat beliau membelokkan arah, yang jelas kata beliau disana ada 3
pocong yang sering menampakkan diri. Dekat taman yang cahayanya hanya didapat
di lampu-lampu gazebo terdapat bekas pohon yang ditebang, menurut cerita orang
yang menebang pohon melakukan harakiri dengan menusukkan pisau
ke tubuhnya namun dia tidak merasakannya hingga tidak lama kemudian orang
tersebut meninggal. Tepat ditengah taman juga terdapat pohon yang sudah
ditebang, Pak Didik mengatakan di tempat itu terdapat banyak pusaka, namun
pusaka itu hanyalah pusaka-pusaka wong mbambung (gelandangan) karena tidak ada
kegunaannya sama sekali. Perjalanan bersama Pak Didik berakhir di lorong sempit
dekat ruang dekan. Kami pun bercengkrama bersama penjaga-penjaga malam yang
lain sambil melihat TV. Salah seorang penjaga bernama Pak Nandar menghampiri
kami. Menurut cerita dari Pak Didik, Pak Nandar adalah paranormal. Beliau
menjadi guru spiritual orang-orang penting termasuk Dekan FK UNAIR. Pak Nandar
pun menantang kami untuk uji nyali, jika mau benar-benar merasakan daripada
dapat dari cerita orang. Saya langsung mengiyakan tantangan beliau, lalu
teman-teman lain mengikuti.
come and visit this link..>> http://www.unair.ac.id/
http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba
http://bpp.unair.ac.id/ketentuanlomba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar